Set Up Your Tummy!

Kebiasaan makan di luar atau dine out merupakan hal yang tidak lagi umum, selama berpuluh - puluh tahun lamanya masyarakat mungkin sudah terbiasa makan di luar. Tapi tahukah kamu bagaimana efeknya bila selalu makan di luar?

Sebuah studi menunjukan kebiasaan makan di luar dapat meningkatkan resiko obesitas dan naiknya kemungkinan bagi seseorang terkena penyakit yang berhubungan dengan berat badan, seperti diabetes dan jantung koroner. Sebagian dari kalian mungkin bertanya – tanya mengapa hal tersebut dapat terjadi, jawaban utama dari pertanyaan kalian ialah kesalahan dalam memilih menu makanan yang mereka konsumsi.

Banyak masyarakat pergi ke restoran, duduk, melihat buku menu, dan menentukan menu makanan yang akan mereka pesan. Sebenarnya apa alasan mereka memilih menu tersebut? Harga? Rasa? Penampilan? atau nutrisi dari makanan itu sendiri? Faktor – faktor tersebut menjadi sebuah tanda tanya besar.  Nyatanya sebuah jurnal menyebutkan bahwa sebagian besar dari mereka memilih menu makanan hanya berdasarkan rasa dan jumlah, sangat sedikit orang yang memilih menu makanan dari segi nutrisi. Kebiasaan dan pola pikir manusia satu sama lain memiliki kecendrungan yang sama, dimana manusia memiliki efek menular. Sebagai contohnya seseorang mulai hidup sehat dengan melihat dan memikirkan kandungan nutrisi dari makanan mereka, maka orang lain yang melihatnya akan mencoba mengikuti dan akhirnya menjadi terbiasa, hal – hal berantai tersebut yang dapat menyebabkan adanya suatu trend di masyarakat.

Semakin berkembanganya jaman, maka kemampuan berpikir dan berperilaku seseorang pun akan ikut berkembang. Kecendrungan masyarakat kini ialah pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan sehat, organik, makanan yang kaya akan nutrisi dan memberikan dampak baik bagi kesehatan manusia. Hal ini juga tentu memberikan pengaruh kepada layanan - layanan penyedia makanan, sebagian besar masyarakat kini mulai memburu makanan sehat jika makan di luar rumah. Demi mempertahankan konsistensinya, kini restoran – restoran cepat saji di luar negeri mulai mencantumkan nilai kalori, kandungan protein, dan lemak pada menu yang mereka sajikan. Sebagian besar restoran lain pun mulai melakukan hal yang sama, guna mempertahankan konsumen mereka. Pola pikir lain yang juga mulai berkembang di masyarakat ialah makanan lokal merupakan makanan segar yang baik dikonsumsi, pemikiran tersebut didasarkan pada jarak dan waktu tempuh dari sumber bahan baku sampai ke tempat pengolahan.

Masalah terbesar kini terletak pada bagaimana caranya menjalankan hal tersebut, apakah dalam satu buku menu harus penuh dengan tulisan akan kandungan nilai gizi atau apakah kandungan nutrisi harus dibuat secara terpisah dari buku menu? Kata kuncinya ialah perlu dilakukan perancangan baru pada menu makanan yang ditawarkan setiap rumah makan. Membuat atau memisahkan kandungan nutrisi secara sendiri tentunya menjadi hal yang tidak efektif, bagi mereka yang datang dalam keadaan lapar, mereka akan cenderung duduk, memilih menu secara asal, dan pesan. Atau ada juga sebagian orang yang justru asyik sendiri saat melihat kandungan nutrisi dan malah mengacuhkan buku menu utama.

Permasalahan sebesar ini tentu saja bukan hal yang dapat disepelekan, apabila seseorang secara asal memilih menu makanan mereka, mereka dapat dikatakan tidak bertanggung jawab atas diri mereka dan makanan yang mereka pesan. Jika nyatanya makanan yang mereka pesan memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh mereka, maka mereka membuat kesalahan dengan menumpukkan kalori dan lemak berlebih di dalam tubuh, sedangkan apabila menu yang mereka pesan tidak sesuai dengan yang mereka inginkan dan mereka tidak menyukainya, maka makanan tersebut akan terbuang sia – sia. Terbuangnya makanan secara sia – sia malah menaikkan tingkat food waste yang tidak seharusnya terjadi.

Sampai saat ini satu – satunya jalan guna menanggulangi masalah ini ialah dengan mencantumkan nutrisi dasar pada buku menu, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Disamping itu bahan dasar dari makanan yang dipesan juga kini menjadi fokus bagi masyarakat, sehingga para pemiliki jasa penyedia makanan harus benar – benar mencantumkan bahan dasar utama yang mereka gunakan dan dari manakah sumber bahan baku tersebut didapatkan. Perlu kalian ingat, kalian sendiri yang bertanggung jawab akan diri kalian, setiap makanan yang kalian makan akan memberi kebahagiaan atau penderitaan bagi diri kalian, maka dari itu jadilah pintar dan bijaksana dalam memilih menu makanan kalian  ;)


Komentar

Postingan Populer