Kue Lengket Penuh Makna

              
  Sumber : National Geografi
                Kue keranjang atau yang lebih dikenal masyarakat Tionghoa sebagai Nian Gao merupakan salah satu kudapan wajib dalam perayaan Imlek setiap tahunnya. Kue lengket berwarna cokelat ini terbuat dari tepung ketan dan gula merah, sekilas tekstur kue ini mirip seperti dodol, namun umumnya kue ini akan dikukus atau digoreng terlebih dahulu sebelum disajikan. Kue keranjang ini biasanya akan dibeli atau diberikan kepada orang lain sebelum hari raya imlek dan tidak akan dikonsumsi pada malam Imlek sampai hari raya Cap Go Meh atau 15 hari setelah Imlek. Biasanya warga Tionghoa akan menyusun kue ini menjadi tumpukkan tinggi sebagai lambang peningkatan rejeki dan kemakmuran.
Lambang Peningkatan Rejeki dan Kemakmuran
            Kepercayaan orang Tionghoa kue keranjang umumnya digunakan sebagai persembahan sembahyang bagi para Dewa sebagai tanpa penghormatan, konon katanya kue keranjang digunakan sebagai persembahan bagi Dewa dapur atau Dewa Tungku dengan tujuan agar Dewa dapur atau Dewa tersebut mengatakan segala hal yang baik kepada Dewa Surga setiap tahunnya. Dengan kata lain dapat dikatakan kue keranjang ini digunakan untuk menutup mulut Dewa dapur atau Dewa Tungku. Sejarah lain mengatakan bahwa jaman dahulu ada seekor raksasa gunung bernama “Nian” yang akan datang ke desa desa untuk mencari mangsa, raksasa ini akan mencari manusia – manusia sebagai santapannya. Suatu hari ada seorang warga desa bernama “Gao” yang memiliki ide untuk mencegah raksasa tersebut menyantap warga desa, Gao akhirnya membuat kue manis yang terbuat dari tepung ketan dan gula yang kemudian diletakkan di depan pintu rumah setiap warga desa, semenjak saat itu Nian tidak lagi datang ke desa untuk memangsa warga desa, melainkan untuk mencari kue manis tersebut. warga desa pun berbondong – bondong membuat kue keranjang tersebut untuk diletakkan di depan rumah mereka.
Kue Keranjang Kukus

Kue Keranjang Goreng

            Filosofi yang tersebar luas di masyarakat Tionghoa menyebutkan tekstur lengket dari dari kue keranjang ini akan melambangkan keeratan antar setiap anggota keluarga, kegigihan, dan keuletan dalam bekerja, selain itu rasa manis dari kue keranjang ini juga melambangkan rasa suka cita, kegembiraan, dan selalu memberikan yang terbaik dalam hidup. Bentuk bulat tanpa ujung dari kue ini juga melambangkan bahwa semua anggota sekeluarga itu penting dan sederajat, serta setidaknya sekali dalam setahun anggota – anggota keluarga dpaat berkumpul bersama. Kue tradisional ini memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pembuatannya, sekitar 11 sampai 12 jam, banyak orang mengartikan lamanya proses pembuatan kue ini melambangkan kesabaran, kegigihan, dan usaha murni untuk menghasilkan kue yang terbaik.
How sticky your Nian Gao? -

Komentar

Postingan Populer